Teh Kiriman

Ilustrasi Gambar

Tentang teh yang berpasangan dengan gula, umumnya!

Kau tahu kan, minum teh di pagi hari terasa nikmat?. Setidaknya, lapar yang kau rasa ketika baru bangun di pagi hari akan sedikit terobati dengan secangkir teh, walau tanpa hidangan pelengkapnya!. Ini bukan tentang lapar yang aku rasa setiap bangun pagi, ini hanya tentang teh, yang dikirimkan seorang perempuan dari sudut kota yang berbeda, denganku!.

Lalu bagaimana dengan kopi?. Aku tak membenci kopi, juga tak terlalu menyukainya. Aku tahu kopi memiliki filosofi, bahwa rasa pahit tak akan pernah berbohong, setidaknya itu secuil yang aku ketahui. Bahwa banyak yang hanya berpura-pura manis, dengan sepotong janji yang ternyata teramat sinis. Aku tahu kopi tidak demikian, setidaknya tentang pahit yang senantiasa melekat padanya, pada kopi.

Aku tak tahu bagaimana rasanya minum teh tanpa ditaburi sesendok gula, atau beberapa. Setidaknya, yang aku bayangkan pasti akan terasa hambar. Aku belum terbiasa, belum sama-sekali. Sama halnya "aku tanpamu"!. Maksudku, tanpa seorang perempuan sepertimu. Sulit kan membayangkannya?. Sesulit memisahkan teh dengan gula, yang telah teraduk dan bercampur, setidaknya dalam benakku.

Aku tak tahu banyak filosofi teh, paling-tidak teh baik untuk kesehatan, katanya!. Aku tak bermaksud mengajarimu tentang kesehatan, juga tak bermaksud menyarankamu agar minum teh di setiap pagi, buat mengusir rasa laparmu tatkala kau bangun di pagi hari dengan perut yang senantiasa mengeluarkan bunyi laksana suara sirine pertanda keadaan darurat, tidak sama sekali!. 

Aku tahu, perempuan yang telah mengirimkanku teh, tentu kirimannya dibalut dengan rasa cinta, atau dibungkus penuh kasih. Pemberian yang dilandasi keihklasan, akan senantiasa berbuah kebaikan, tak mesti hari ini, mungkin di hari esok. Setidaknya itu dogma agama yang pernah aku dapat.

Ini hanya tentang teh, yang terkadang menjelma menjadi kerinduan!!.

Share this post