Bersua

File:Meetup 1.svg
Ilustrasi Gambar

Kau ibarat bunga yang dengan merahnya disebut mawar, walau ternyata banyak warna selain merahmu. Sementara kau dan aku adalah dua kata yang menjadi doa, yang mencoba meyakinkan takdir bahwa kau dan aku akan menjadi satu.

Memori masa lampau kembali berputar dalam pikiran. Kesendirian yang kubuat sendiri, yang aku mencoba menikmatinya, terusik dengan sendirinya oleh hadirmu. Ya.. olehmu yang berparas anggun, yang memikat dan mengikat lawan jenismu karena bulatan bola mata yang dianugerehkan padamu.

Bibirmu yang sering terkatup, seolah mengisyaratkan bahwa kau adalah sosok yang sedikit kata namun banyak rasa. Sosok yang masih percaya pada stigma "diam adalah emas". "Mungkin kau banyak diam agar memiliki banyak emas", pikirku liar.
     Rona senja kian meredup. Pertanda sang malam akan segera menjemput.
"Bukankah kau yang sedari awal ingin mengetahui tentangku, ingin berkenalan denganku!". Itulah bisikan angin yang sampai kepadaku melalui sahabatmu. Ya, sahabatmu yang bercerita kepadaku tentang sosokmu yang mencoba berjabat denganku. Sesosok mawar yang menebar keharuman.

Setangkai mawar adalah salah satu lambang kasih sayang. Ya, itulah kata kebanyakan. "Tetapi aku melihat duri pada mawar itu", batinku berujar. "Tidak, jangan kau katakan mawar itu berduri, tapi syukurilah karena di balik duri itu ada bunga mawar yang indah!", gumam batinku yang lain.
Sejatinya, aku juga ingin berjabat denganmu. "Manamungkin aku menolak harummu, sementara aku belum pernah mencium wewangian sebelummu!".
Aku juga mencintaimu, karena itulah aku membutuhkanmu. Dan, aku pun merindukanmu, karena itulah aku menginginkanmu. Bukankah kau tahu bahwa mencintai itu kata kerja!. Dicintai itu kata sifat. Tapi, cinta itu bukan kata benda. Cinta itu kata hati. Dan hatiku pun terpatri pada dirimu.

Sulit rasanya mengungkap kebahagian lewat goresan ini. Walau singkat, pertemuan itu memberi arti tersendiri. Sedari dulu kau memanggilku. Tapi, maaf, baru kali ini aku bisa menjawab panggilan itu. Bukan karena aku sibuk, sok sibuk atau menyibukkan diri, tapi mungkin waktunya saja yang belum tepat hingga tepatnya pun baru kali ini.

Aku berharap pertemuan yang hanya sekedar ingin bertemu denganmu adalah pertemuan yang terakhir. Karena pertemuan yang selanjutnya, aku ingin menemuimu sekaligus membawamu kembali ke kotaku. Kota sederhana yang akan membuatmu bahagia. "Aku biasa menyebutnya, kota cinta untuk yang tercinta"!!!.

0 Response to "Bersua"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel