Toleransi Sampai di Kuburan

Penerimaan, Toleransi, Manusia, Pria, Wanita, Pribadi
Ilustrasi Gambar
Judul dari tulisan ini sebetulnya telah termuat di Tribun Timur Makassar edisi Jumat, 24 April 2015 (http://makassar.tribunnews.com/2015/04/24/pemakaman-jenderal-kristen-dihentikan-karena-azan). Hal tersebut menarik menurut saya karena ditengah keberagaman sebagai sebuah bangsa, terkadang masih ditemukan segelintir pihak yang mengatasnamakan kebenaran menurut tafsiran pribadinya, yang lantas menolak pandangan selain dirinya.

Hal yang semestinya dipahami bersama bahwa, keberagaman harus dibungkus dalam rasa saling mengerti, saling memahami, serta saling menghormati antara satu dan yang lainnya. "Bukankah keberagaman warna pelangi justru memperindah pesonanya".

Sebagai seorang Muslim, hal tersebut jelas tentang toleransi antar umat beragama sebagaimana janji Rasulullah Muhammad saw kepada kaum Nasrani dan Gerejanya (bisa dilihat dalam blog Prof. M Quraish Shihab: quraishshibab.com). Hal yang semestinya wajib untuk dilaksanakan sebagaimana nabi Muhammad saw mengajarkan yang demikian.

Namun lucunya, terkadang masih dijumpai pengkultusan terhadap apa yang di pahami secara sendiri-sendiri. Dogma yang kemudian di peroleh dan di pelajari lantas memenjarakannya dalam kesendirian. Artinya, hal yang di luar daripada dirinya adalah sesuatu yang sesat dan mesti di luruskan, bahkan kalau perlu di binasakan.

Hal tersebut jelas bertentangan dengan konsep toleransi, yaitu bahwa di luar daripada diri kita (pandangan, pemikiran, dll) ada sesuatu yang lain. Bukankah kedamaian ada ketika kita mau menerima perbedaan. Sebagaimana dihadapan Tuhan bahwa semua manusia adalah sama.

1 Response to "Toleransi Sampai di Kuburan"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel