Ideologi dalam Pendidikan (Part I)
Ilustrasi Gambar |
Umumnya orang memahami pendidikan sebagai suatu kegiatan mulia yang selalu mengandung kabajikan dan senantiasa berwatak netral. Dunia pendidikan terkejut, ketika asumsi bahwa setiap usaha pendidikan yang dimuliakan dan diasumsikan mengandung kebajikan tersebut mendapat kritik mendasar oleh almarhum Paulo Freire awal tahun 70-an, serta Ivan Illich pada dekade yang sama. Kritik? Freire dan Illich dianggap sakral, penuh kebajikan tersebut ternyata mengandung juga penindasan.
(Dikutip dari "Ideologi dalam Pendidikan, Sebuah Pengantar oleh Dr. Mansour Fakih)
Berdasar dari tulisan diatas, saya tidak tahu apakah di negara kita, pendidikan yang dijalankan juga mengandung penindasan ataukah tidak. Mungkin pembaca yang mampu menjawabnya secara rinci...
Akan tetapi, bercermin pada realitas bahwa pendidikan di negara kita masih belum merata, baik dari segi fasilitasnya maupun dari segi fasilitatornya (guru). Hal tersebut berakibat pada kualitas pendidikan yang belum mumpuni. Belum mumpuni dalam arti ketika disandingkan dengan negara lainnya yang lebih maju, semisal negara tetangga Singapura, dan negara-negara lainnya di belahan dunia, negara kita masih jauh tertinggal di belakang.
Untuk itu, perlu sinergitas menyeluruh dari berbagai lapisan masyarakat dalam kaitannya dengan pengembangan pendidikan dengan kualitas yang mumpuni.
0 Response to "Ideologi dalam Pendidikan (Part I)"
Post a Comment