Ideologi dalam Pendidikan (Part II)

wisuda Book pendidikan belajar sekolah belajar belajar pengetahuan pengetahuan Universitas kelas kreativitas topi akademik topi alat peralatan kelas pengajaran produk diagram desain grafis Desain ilustrasi clip art grafis seni
Ilustrasi Gambar
Melanjutkan pada tulisan sebelumnya bahwa, sesungguhnya berbagai kritik mendasar tersebut (kritik pendidikan) justru semakin mendewasakan pendidikan, yakni memperkaya berbagai pencarian model pendidikan, sehingga melahirkan kakayaan pengalaman lapangan di berbagai Dunia Selatan mengenai praktek pendidikan, maupun pendidikan sebagai bagian dari aksi kultural maupun transformasi sosial. Pendidikan menjadi arena yang menggairahkan, karena memang mampu terlibat dalam proses perubahan sosial politik di berbagai gerakan sosial yang menghendaki transformasi sosial dan demokratisasi di Dunia Selatan. Akan tetapi, pada saat yang sama kegairahan pendidikan juga tumbuh bagi penganut pemikiran liberal yang mendominasi.

Hal tersebut ditandai dengan munculnya berbagai proses model pendidikan dan pelatihan yang pada dasarnya berpijak pada paradigma liberal dalam berbagai bentuk dan pendekatannya. Itulah misalnya mengapa pada tahun 70-an dunia pendidikan disemarakkan oleh berkembangnya model-model pelatihan untuk menjadi kapitalis sejati, seperti AMT atau Achivement Motivation Training. Sementara itu di lapangan pembangunan, berbagai proyek besar-besaran tengah diperkenalkan, dan pendidikan juga memainkan peran sentral, yakni dengan dikembangkannya berbagai model pendidikan Non formal Education yang diimplementasikan dalam berbagai bentuk proyek pengembangan masyarakat. Di dunia bisnis, saat itu tegah bergairah munculnya berbagai bentuk pelatihan manajemen dan kewiraswastaan untuk menumbuhkan kelas pengusaha baru.

(Dikutip dari "Ideologi dalam Pendidikan, Sebuah Pengantar oleh Dr. Mansour Fakih)

Berdasarkan tulisan diatas, hal tersebut mungkin sejalan dengan pandangan Paulo Freire atau Ivan Illich yang menyatakan bahwa pendidikan yang seharusnya dinotasikan sebagai kebaikan ternyata memiliki sisi lain yang mengandung penindasan.

Hal tersebutlah yang tidak diinginkan sebagai seorang pendidik yang baik, bahwa pendidikan harus dikeluarkan dari lingkaran ketidakbaikan (penindasan) sekiranya hal tersebut memang benar adanya. Bahwa pendidikan adalah memanusiakan manusia, bukan memanusiakan hanya segelintir manusia.

0 Response to "Ideologi dalam Pendidikan (Part II)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel