Menghadapi Masalah Tradeoff
Ilustrasi Gambar |
Dalam konteks ekonomi, terdapat beberapa prinsip pengambilan keputusan secara individu. Pembahasan kali ini mengenai Prinsip #1: Orang Menghadapi Masalah Tradeoff.
Pelajaran pertama
mengenai pengambilan keputusan dinyatakan dengan kalimat “there’s no such thing as free lunch” tidak ada yang gratis di dunia
ini. Untuk memperoleh sesuatu yang kita suka, kita biasanya harus menyerahkan
hal lain yang juga kita suka. Membuat keputusan menyebabkan tradeoff (pertukaran kepentingan), yaitu
merelakan suatu hal untuk hal yang lain.
Misalnya,
seorang mahasiswa yang harus memutuskan untuk mengalokasikan sumber dayanya
yang paling berharga, yakni waktu. Ia dapat menghabiskan seluruh waktunya untuk
belajar ekonomi, psikologi, atau membagi waktunya untuk mempelajari keduanya. Jika
ia menggunakan waktunya selama satu jam untuk belajar, hal tersebut berarti ia
merelakan satu jam yang sebenarnya untuk melakukan kegiatan-kegiatan lain
seperti; tidur, bersepeda, menonoton TV, main game, atau bekerja paruh waktu
untuk memperoleh penghasilan tambahan.
Ilustrasi yang
lain tentang tradeoff misalnya, orangtua yang harus memutuskan untuk
membelanjakan penghasilan keluarga. Uang tersebut dapat digunakan untuk membeli
makanan, pakaian, atau berlibur (rekreasi). Atau mungkin juga uang tersebut
disimpan untuk dana pensiun keluarga atau untuk biaya pendidikan anak. Ketika orangtua
memutuskan untuk membelanjakan uang demi satu kegiatan, maka akibatnya adalah
uang orangtua berkurang untuk kegiatan yang lain.
Tradeoff lain
yang dihadapi oleh masyarakat adalah antara efisiensi dan pemerataan. Efesiensi
(efficiency) berarti masyarakat
memperoleh manfaat yang maksimal dari sumber dayanya yang langka. Pemerataan (equity) berarti manfaat yang diperoleh
dari sumber daya yang dimiliki masyarakat dibagi secara merata kepada anggota
masyarakat. Dengan kata lain, efisiensi mengacu pada ukuran “kue ekonomi”,
sedangkan pemerataan mengacu pada bagaimana “kue ekonomi” itu dibagi. Seringkali
terjadi, ketika kebijakan pemerintah dibuat, keduanya mengalami konflik.
Pemahaman akan
adanya masalah tradeoff tidak serta
merta menunjukkan kepada kita keputusan apa yang akan atau seharusnya diambil. Seorang
mahasiswa, misalnya, tidak seharusnya berhenti belajar psikologi hanya karena
hal itu akan menambah waktunya untuk belajar ekonomi. Masyarakat juga tidak
seharusnya berhenti untuk melindungi alam hanya karena peraturan lingkungan
akan menurunkan standar hidup masyarakat. Namun demikian, memahami adanya tradeoff penting karena orang cenderung
akan mengambil keputusan yang baik jika mengerti pilihan-pilihan yang tersedia.
0 Response to "Menghadapi Masalah Tradeoff"
Post a Comment